PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


Definisi

Dee Ann Gullies (1996) menjelaskan definisi Pengambilan keputusan sebagai suatu proses kognitif yang tidak tergesa-gesa terdiri dari rangkaian tahapan yang dapat dianalisa, diperhalus, dan dipadukan untuk menghasilkan ketepatan serta ketelitian yang lebih besar dalam menyelesaikan masalah dan memulai tindakan. Definisi yang lebih sederhana dikemukakan oleh Hani Handoko (1997), pembuatan keputusan adalah kegiatan yang menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.

Dasar-dasar pengambilan keputusan menurut George R. Terry yaitu :

 1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan  intuisi ini mengandung beberapa  kebaikan dan kelemahan.
Kebaikan antara lain sebagai berikut :
  • Waktu yang digunakan untuk pengambilan keputusan relatif lebih pendek.
  • Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan  memberikan kepuasan pada umumnya.
  • Kemampuan mengambil keputusan dari pengambilan keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahaan antara lain :
  • Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik
  • Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit di ukur kebenaran dan keabsahaannya.
  • Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang aka dihasilkan. Karena pengalaman seseorang yang menduga masalahnya walaupun dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya. 
3. Fakta   
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat , solit, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan  dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu denganrela dan lapang dada.
4. wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukannya oleh pemimpin terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya  kepada orang lainyang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu :
Kelebihannya antara lain :
·         Kebanyakan penerimaannyaadalah bawahan,terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa.
·         Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama 
·         Memiiliki orientasi  (otentik).
Kelemahannya antara lain sebagai berikut :
·         Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
·         Mangansosiasikan dengan praktek dictatorial
·         Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang di hasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pada pengambilan keputusan ini terdapat hala-hal sebagai berikut :
  • Kejelasan masalah
  • Orientasi tujuan
  • Penegtahuan alternative
  • Preferensi yang jelas
  • Hasil maksimal

Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan: 

(1) Pengambilan keputusan karena ketidak sanggupan: memberikan kajian berlalu, tanpa berbuat apa-apa;
(2) Pengambilan keputusan intuitif bersifat segera, terasa sebagai keputusan yang paling tepat dalam langsung diputuskan;
(3) Pengambilan keputusan yang terpaksa, karena sudah kritis: sesuatu yang harus segera dilaksanakan;
(4) Pengambilan keputusan yang reaktif:  ”Kamu telah melakukan hal itu untuk saya, karenanya saya akan melakukan itu untukmu.” Sering kali dilakukan dalam situasi marah atau tergesa-gesa;
(5) Pengambilan keputusan yang ditangguhkan: dialihkan pada orang lain, memberikan orang lain yang bertanggung jawab;
(6) Pengambilan keputusan secara berhati-hati: dipikirkan baik-baik, mempertimbangkan berbagai pilihan.


Yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu:


a. Dinamika individu dalam organisasi, yaitu proses keputusan harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi pada diri setiap individu, situasi dan kondisi pandangan individu terhadap diri mereka sendiri mempengaruhi terhadap keputusan organisasi.

b. Dinamika kelompok dalam organisasi, yaitu pemimpin yang ingin
melakukan proses pengambilan keputusan harus mempertimbangkan situasi dan kondisi kepribadian rangkap anggotanya (kepribadian individu dan kepribadian ketika bersama kelompoknya). Hal ini dilakukan agar proses keputusan dapat mempercepat proses pendewasaan kelompok kerja dalam organisasi.

c. Dinamika lingkungan organisasi, yaitu semua keputusan organisasi harus memperhitungkan tekanan-tekanan yang bersumber dari lingkungan. Istilah dinamika digunakan untuk menunjuk bahwa segala sesuatu selalu mengalami perubahan, dan dinamika tersebut yang menuntut adanya peningkatan kemampuan mengambil keputusan yang selaras dengan perubahan-perubahan yang sedang dan yang akan terjadi

0 Response to " "

Posting Komentar