KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
* Jasad
1. Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
* Jasad
* Hayat.
* Ruh
* Ruh
* Nafas.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
- Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
- Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
- Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B. HAKEKAT MANUSIA
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya :
- Perasaan intelektual,
- Perasaan estetis,
- Perasaan etis,
- Perasaan diri,
- Perasaan sosial,
- Perasaan religius
- Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempatiSuatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi
yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan,
lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :
a. | Menurut Aristoteles | |
1). | 0,0-7,0 : masa anak kecil | |
2). | 7,0-14,0 : masa anak | |
3). | 14,0-21,0 : masa remaja | |
b. | Menurut Mantessori | |
1). | 0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar. | |
2). | 7,0-12,0 : periode rencana abstrak | |
3). | 12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial | |
4). | 18,0- : periode pendidikan tinggi | |
c. | Menurut Comenius | |
1). | 0,0-6,0 : scola matema | |
2). | 6,0-12,0 : scolavernatulata | |
3). | 12,0-18,0 : scola latina | |
4). | 18,0-24,0 : acodemia | |
d. | Menurut J.J Rousseau | |
1) | 0,0-2,0 : masa asuhan | |
2). | 2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera | |
3). | 12,0-15,0 : masa pendidikan akal. | |
4). | 15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama | |
e. | Menurut Oswald Kroch | |
1). | masa anak-anak | |
2). | masa bersekolah | |
3). | masa kematanga. | |
f. | Menurut Elizabeth B. Hurlock | |
1). | periode pre natal | |
2). | masa oral | |
3). | masa bayi | |
4). | masa anak-anak | |
5). | masa pubertas |
Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki
tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu
suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami
perkembangan yang sebaik-baiknya.
Bagi seorang pendidik, mengetahui perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anak sesuai dengan perkembangannya.
PERUBAHAN TINGKAH LAKU AKIBAT BELAJAR
Pengertian belajar dapat disimpulkam sebagai berikut :
Dengan belajar itu belajar itu diharapkan tingkah laku seseorang akan berubah.
Dengan belajar pengetahuan dan kecakapan seseorang akan bertarnbah.
Perubahan tingkah laku dan penambahan pengetahuan ini di dapat lewat suatu usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar adalah :
Anak yang belajar meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
Faktor dari luar :
1). endogen :
- fisiologis (kesehatan fisik dan indra)
- psikologis :
- Adanya rasa ingin tahu.dari siswa.
- kreatif, inovatif de akseleratif
- bermotivasi tinggi.
- adanya sifat kompetitif yang sehat
- kebutuhan akan rasa aman, penghargaan, aktualisasi diri, kasih sayang dan rasa memiliki.
2). eksogen :
- instrumental (kurikulum, program, laboratorium)
- lingkungan (sosial dan non sosial)
- Pusat berlangsungnya pendidikan adalah :
- Keluarga.
- Sekolah.
- Masyarakat.
Ciri-ciri keberhasilan pendidikan pada seseorang dapat terlihat pada :
- Mengerti benar akan tugasnya dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung jawab yang kuat terhadap dirinya serta terhadap Tuhan.
- Mampu mengadakan hubungan sosial dengan bekerja sama dengan orang lain.
- Mampu menghadapi segala perubahan dunia karena salah satu ciri kehidupan ialah perubahan.
- Sadar akan dirinya dan harga dirinya sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya dan kreatif.
- Peka terhadap nilai-nilai yang sifatnya rohaniah.
Pribadi manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan
tanpa sekaligus meletakkan hubungannya dengan lingkungan. Jadi
kepribadian adalah suatu kesatuan psikofisik termasuk bakat, kecakapan,
emosi, keyakinan, kebiasaan, menyatakan dirinya dengan khas di dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan peranan pendidik/tutor dalam pengembangan kepribadian
adalah menjadi jembatan penghubung atau media untuk mengaktualisasikan
potensi psikofisik individu dalam menyelesaikan diri dengan
lingkungannya.
Sifat hakekat manusia menjadi kajian antropologi, yang hasilnya
sangat diperlukan dalam upaya menumbuh kembangkan potensi, manusia
melalui penyelenggaraan pendidikan.
1. Sifat Hakekat Manusia
Sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang
secara principal membedakan manusia dengan hewan, walaupun antara
manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat
orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan manusia identik dengan
heawan seperti : Socrates, menyebut manusia Zoon Politico (hewan yang
bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Ynag
Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya
telah membuktikan bahwa manusia berasal dari kera (Primat) tetapi dia
gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.
2. Wujud sifat Manusia
a). Kemampuan Menyadari diri
>Dengan kemampuan menyadari diri :
Ø Manusia dapat membedakan dirinya dengan manusia lain (ia, mereka) dan dnegan lingkungan non manusia (fisik).
Ø Manusia dapat membuat jarak dengan manusia lain dan lingkungannya. Manusia memiliki arah pandangan kedalam dan keluar.
>Pandangan arah kedalam, akan memberi status lingkungan sebagai
subyek berhadapan dengan aku sebagai obyek. (Penting untuk pengembangan
sosial)
>Pandangan arah keluar, memandang lingkungan sebagai obyek, aku
sebagai obyek yang memanipulasikan lingkungan untuk aku, berpuncak pada
egoisme. (Penting untuk pengembangan individualitet).
>Dalam pendidikan kedua arah tersebut harus dikembangkan secra seimbang.
3. Kemampuan Bereksistensi
> Kemampuan bereksistensi dimaksudkan manusia tidak hanya “ber-ada”
(seperti hewan dan tumbuhan) tetapi juga “meng-ada” , dimana manusia
tidak hanya bagian lingkungan seperti hewan dan tumbuhan tetapi manusia
menjadi manajer lingkungan (mengolah, mengendalikan).
> Kemampuan bereksistensi harus dikembangakan sejak dini, kreatifitas, keberanian, dan lain-lain.
4. Kata Hati (Consuence of Man)
> Kata hati juga disebut dengan istilah : hati nuranu, lubuk hati,
suara hati, pelita hati dan lain sebagainya. Yang berarti kemampuan pada
diri manusia untuk mengetahui baik buruknya perbuatan manusia termasuk
pula kemampuan pengambilan keputusan atas dasar pertimbangan
benar/salah, analisis yang didukung kecerdasan akal budi. Mereka yang
memiliki kemampuan seperti tersebut diatas disebut tajam kata hatinya.
> Pendidikan untuk mengubah kata hati tumpul. Menjadi tajam ditempuh dengan melatih kecerdasan dan kepekaan emosi.
5. Kecerdasan Moral
>Moral (etika), sinkron dengan kata hati yang tajam, yang benar-benar baik yang disebut juga dengan moral yang tinggi (luhur).
>Moral bertalian erat dengan keputusan kata hati, dan nilai-nilai kemanusiaan.
6. Tanggung Jawab
>Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang
berwujud tanggung jawab, kepada diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.
>Keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan dilakukan
sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, sehingga sanksi adapun yang di
tuntutkan di terima dengan kerelaan dan kesadaran.
7. Rasa Kebebasan
>Rasa bebas, bukan dimaksud perbuatan bebas membabi buta, bebas
dalam arti, berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan kodrat
manusia merdeka tidak sama dengan berbuat tanpa ikatan, kemerdekaan yang
sesungguhnya justru berlangsung dalam keterikatan karenanya,
kemerdekaan erat kaitannya dengan kata hati dan moral orang merasa
merdeka apabila perbuatannya sesuai dengan kata hatinya.
>Implikasinya dalam pendidikan, mengusahakan agar anak
menginternalisasikan nilai-nilai aturan kedalam dirinya dan dirasakan
sebagai miliknya.
8. Kewajiban dan Hak
>Kewajiban dan hak, merupakan indicator bahwa manusia sebagai mahluk sosial.
>Dalam kehidupan hak dimaknai sebagai sesuatu yang menyenangkan,
sedangkan kewajiban dimaknai sebagai beban. Tapi menurut (Drijar Kara,
1978) kewajiban bukan beban, tetapi keniscayaan sebagai manusia,
mengenal berarti mengingkari kemanusiaan, sebaliknya melaksanakan
kewajiban berarti kebaikan.
>Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban berkaitan erat dengan
keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila hak sejalan dengan
kewajiban.
>Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan tidak lahir
dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan (disiplin).
9. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
>Kebahagiaan istilah yang sulit dijabatkan dengan kata-kata, tetapi
tidak sulit dirasakan setiap orang pasti pernah mengalami rasa bahagia
(senang, gembira dan lain sebagainya).
>Kebahagiaan milik manusia : kebahagiaan dapat dicapai apabila
manusia dapat meningkatkan kualitas hubungannya sebagai mahluk dengan
dirinya sendiri (memahami kelebihan dan kekurangannya); dengan alam
(untuk eksploitasi dan dilestarikan); dan terhadap Tuhan Maha Pencipta.
>Pendidikan mempunyai peranan yang penting sebagai wahana untuk mengantar anak mencapai kebahagiaan.
Dimensi-Dimensi Kepribadian
Manusia memiliki karakteristik yang membedakannya dengan hewan,
manusia juga memiiki dimensi yang bersifat unik, potensial, dan dinamis.
Ada 4 (empat) macam dimensi manusia :
1. Dimensi Keindividualan
>Banyak ahli berpendapat tentang individu :
Ø Lysen mengertikan individu sebagai “orang seorang”, sesuatu yang merupakan kebutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in divide).
Ø Langeveld M.J (1995), mengertikan tidak ada individu yang identik
dimuka bumi walaupun berasal dari satu sel. Setiap orang memiliki
individualitas.
>Kecendrungan perbedaan ini sudah berkembang sejak usia dini.
Selanjutnya berkembang bahwa setiap anak memiliki pilihan, sikap
kemampuan, bakat minat yang berbeda.
>Keberadaan tersebut bersifat potensial perlu ditumbuh kembangkan
melalui pendidikan juka tidak ia akan laten dalam pembentukan
kepribadian yang bersifat unik dalam menentukan dirinya sendiri.
2. Dimensi Kesosialan
>Manusia disamping sebagai mahluk individual, dia juga mahluk
sosial. Socrates mengatakan manusia adalah “Zoon Politicon”
(Mahluk/hewan yang bermasyarakat).
>Dimensi kesosialan pada manusia tampak jelas pada dorongan untuk
bergaul manusia tidak dapat hidup seorang diri (terisolir). Manusia
hanya akan menjadi manusia jika berada di antara manusia. Individualitas
manusia terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan).
3. Dimensi Kesusilaan
>Manusia adalah mahluk susila. Dritarkara mengatakan manusia susila,
yaitu manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan mewujudkan
dalam perbuatan.
>Nilai-nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia,
mengandung makna kebaikan, keluhuran kemuliaan dan dijadikan pedoman
hidup.
>Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesediaan memikil kewajiban disamping hak.
4. Dimensi Keberagaman
>Manusia adalah mahluk religius. Sejak zaman dahulu nenek moyang
manusiameyakini akan adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup
alam semesta ini. Untuk mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan
kekuatan tersebut ditempuh dengan ritual agama.
>Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena manusia adalah mahluk
yang lemah memerlukan tempay bertopang demi keselamatan hidupnya. Agama
sebagai sandaran vertikal manusia.
>Penanaman sikap dan kebiasaan beragama dimulai sedini mungkin, yang
melaksanakan dikeluarga dan dilanjutkan melalui pemberian pendidikan
agama di sekolah.
Pengembangan Dimensi-dimensi Manusia
>Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengaktualisasikan potensi dimensi-dimensi secara total dan maksimal.
>Meskipun pendidikan pada dasarnya baik (normatif) tapi dalam
pelaksanaan bisa saja kemungkinan kesalahan, melenceng dari tujuan
utama. Untuk itu digunakan pendekatan pengembangan yang bersifat :
1. Pengembangan yang utuh
>Tingkat keutuhan perkembangan dimensi manusia ditentukan oleh 2 faktor :
Ø Kualitas potensi tingkat manusia.
Ø Kualitas layanan pendidikan yang diberikan untuk pengembangannya.
>Wujud kebutuhan pengembangan dapat ditinjau dari :
Ø Keutuhan antara aspek jasmani rohani, keutuhan antara dimensia
individu dan sosial, kesusilaan dan keberagamaan, antara aspek kognitif
afektif psikomotor.
>Arah pengembangannya
Ø Arah konsentris
Pengembangan keempat dimensi hakekat manusia tidak dipisahkan.
Ø Arah horizontal
Pengembangan hakekat dimensi manusia dilaksanakan secara serempak.
2. Pengembangan yang tidak utuh
>Pengembangan yang tidak utuh terjadi apabila dalam proses
pengembangan ada unsur D.H.M. yang terabaikan. Misal dimensi kesosialan
didominasi keindividualan, atau dimensi domain afektif didominasi
pengembangan domain kognitif, demikian juga halnya jika domain afektif
terabaikan.
>Pengembangan D.H.M yang tidak utuh bisa berakibat kepribadian yang tidak mantap.
C Kepribadian Bangsa Timur
Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya
dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga
karena letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang
berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di
lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga
berbeda.perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,bangsa timur dikenal sebagai
bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang
bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan
bangsa timur.
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat,
dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun
berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita
semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya
sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian
pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi
D. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislow Malinowski berpendapat bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,
nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan
intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika. Menurut Edward B.
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi,
Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun
para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut
unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
- Bahasa
- Sistem Pengetahuan
- Organisasi Sosial
- Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
- Sistem Mata Pencaharian
- Sistem Religi
- Kesenian
0 Response to "TUGAS SOFTSKILL III"
Posting Komentar